Apakah digital signage Anda menampilkan konten yang sama selama berminggu-minggu?
Apakah Anda menggunakan bullet point? Atau mungkin kalimat yang panjang?
Apakah konten di layar berkedip terlalu cepat sehingga sulit untuk dibaca, atau mungkin terlalu lambat untuk menarik perhatian?
Banyak yang perlu dipertimbangan untuk menghasilkan konten yang menarik dan berkualitas tinggi. Di artikel ini, kami akan berbagi tips tentang bagaimana membuat konten digital signage yang efektif.
1. Pertimbangkan viewer Anda
Tidak semua target audience bereaksi sama terhadap konten.
Usia
Misal Anda memiliki toko di Klender, Jakarta Timur, dengan usia pelanggan rata-rata 60 tahun, digital signage Anda tidak boleh fokus pada interaksi media sosial. Mengingat hanya 18 persen orang dengan usia antara 50 dan 64 tahun yang mengakses media sosial di ponsel mereka. Artinya, peluang untuk mendorong keterlibatan pelanggan dengan cara itu sangat kecil.
Namun, jika Anda memiliki toko sepeda listrik yang trendi di Pondok Indah, Anda dapat menargetkan pelanggan yang lebih muda dengan konten berorientasi media sosial.
Demografi juga menentukan desain yang dipilih. Jika digital signage berada di lingkungan profesional yang penuh dengan pebisnis tangguh, maka lebih baik menampilkan desain konten yang apik dengan skema warna yang simpel.
2. Lokasi, lokasi, lokasi
Apakah digital signage terletak di area transit, ruang tunggu, atau toko?
Jawaban dari pertanyaan di atas akan membantu menentukan kecepatan dan jumlah informasi yang disampaikan.
Area transit merupakan tempat di mana orang-orang sedang dalam perjalanan. Jika letak digital signage masuk dalam kategori ini, maka Anda hanya memiliki sedikit waktu untuk menarik perhatian orang yang lewat.
Khususnya dengan periklanan, Anda harus berusaha sesingkat dan sejelas mungkin dengan menggunakan beberapa trik yang akan kita bahas nanti. Mengapa? Karena umumnya, mereka yang ada di area tersebut hanya menyempatkan waktu sekitar 2 detik untuk melihat digital signage.
Jika Anda memiliki beberapa segmen dalam sebuah konten, transisi antar segmen harus lebih cepat. Dengan begitu, viewer berpeluang melihat lebih banyak pesan yang ingin Anda sampaikan.
Jika perangkat berada di dalam toko ritel, maka penyampaian pesan tidak perlu terburu-buru. Dalam hal ini, lebih baik menyediakan konten yang relevan, yang fokus pada promo yang sedang berjalan — misalnya, menginformasikan obral di lorong terdekat atau giveaway.
Pertimbangkan berapa lama waktu yang dihabiskan pelanggan dalam jangkauan digital signage (area di mana orang dapat melihat pesan di digital signage dengan jelas). Ini akan membantu menentukan seberapa sering konten beralih antar segmen. Jika informasi yang sama terus ditampilkan selama pelanggan dalam jangkauan visual, mereka mungkin akan bosan dan berhenti melihat.
Pastikan informasi apa pun yang Anda tampilkan di layar dapat dibaca dalam waktu yang ditentukan!
Jika digital signage berada di area tunggu, itu artinya Anda memiliki audience yang tertahan. Saat mereka mengantri atau berlama-lama di area tunggu, mereka butuh apa pun untuk mengalihkan perhatian. Artinya, Anda dapat menampilkan pesan yang lebih panjang dengan lebih banyak jumlah kata per segmennya.
Namun, untuk memanfaatkan waktu tunggu yang lebih lama tadi, Anda harus bersaing dengan ponsel. Pertimbangkan untuk menyelipkan pertanyaan trivia atau fun-facts dengan iklan dan informasi penting lainnya, untuk mengikat perhatian orang sekitar.
3. Perbarui konten
Jika Anda jarang update konten, pengunjung setia pada akhirnya akan berhenti memperhatikan display digital signage. Konten yang segar tidak melulu dibuat dari nol.
Anda cukup menukar gambar baru dalam konten yang sudah ada.; atau ubah tata letak pesan yang sudah ada; atau tambahkan sedikit animasi di tempat yang belum pernah ada sebelumnya; atau mungkin hanya mengubah skema warna.
4. Perhatikan prinsip desain
Tujuan Anda adalah memaksimalkan daya tarik visual dan kemudahan membaca.
Idealnya, Anda dapat menyewa desainer grafis untuk melakukan ini, tapi mengingat banyaknya konten yang harus dikeluarkan, ini bukanlah opsi yang layak secara ekonomi bagi banyak pebisnis.
Untungnya, dengan fokus pada beberapa area utama, Anda dapat melakukannya sendiri dalam beberapa menit, terutama jika Anda menggunakan aplikasi desain.
Pilihan font
Khususnya pada digital signage di outdoor, hindari penggunaan font yang sulit dibaca. Jika Anda menggunakannya sebagai font aksen, pastikan size-nya besar dan hanya digunakan pada satu atau dua kata saja.
Pilih font sans serif (contoh klasik – Helvetica) ketimbang font serif (seperti Times New Roman) agar tampilan lebih rapi.
Gunakan tidak lebih dari dua font per slide atau segmen, dan pastikan font tersebut berasal dari kategori yang berbeda.
Terakhir, pertimbangkan tone. Font blackletter yang tebal tidak akan masuk untuk iklan obral, tapi mungkin cocok untuk pengumuman.
Warna
Dalam permainan warna, pertimbangkan kontras.
Gunakan teks gelap dengan latar belakang terang. Berhati-hatilah saat menggunakan teks putih dengan latar belakang hitam — jika hurufnya terlalu kecil, tulisannya akan sulit dibaca. Agar semua warna terlihat menarik, gunakan roda warna sebagai referensi. Warna komplementer (berlawanan satu sama lain pada roda warna) berpasangan dengan baik. Begitu juga warna yang bersebelahan pada roda, disebut warna analog.
Lebih sedikit warna lebih baik — satu warna harus mendominasi, sedangkan warna lainnya kontras dan hanya sepertiga untuk aksen (sebagai bagian dari gambar).
Komposisi
Dalam hal komposisi, selalu mengacu pada aturan rule of thirds. Ini akan membantu Anda mencapai keseimbangan asimetris. Asimetri menarik perhatian dan secara visual lebih baik daripada simetri, tapi eksekusinya harus tepat.
Bayangkan layar dibagi menjadi sembilan persegi panjang dengan ukuran yang sama. Konten yang ditempatkan dekat dengan perpotongan garis akan lebih terlihat. Di situlah Anda ingin menempatkan elemen penting.
Pertimbangkan juga untuk mengisi sepertiga ruang dengan gambar dan latar belakang netral. Dua pertigannya bisa Anda isi dengan teks untuk tampilan yang simpel dan bersih.
Animasi
Jangan menganimasikan setiap sudut dari sebuah display. Teks bergerak akan sulit untuk dibaca, dan lebih dari satu elemen bergerak bakal bersaing untuk menarik perhatian yang akhirnya akan membuyarkan pesan yang sebenarnya.
Boleh gunakan animasi, tapi jangan terlalu heboh. Dengan begitu, pesan yang disampaikan masih akan menarik perhatian, tapi mudah untuk dibaca. Jika Anda ingin menarik perhatian viewer ke judul, biarkan berkedip beberapa kali sebelum berubah statis agar dapat dibaca.
Mudah dibaca
Sampaikan pesan Anda dengan kata-kata sesedikit mungkin. Semakin sedikit jumlah kata, semakin besar dampak dari tiap-tiap kata. Anda bahkan tidak perlu menggunakan kalimat lengkap. Jika Anda harus memasukkan lebih banyak kata, pastikan ukuran layar cukup besar untuk menampungnya.
Periksa kembali apakah konten cukup jelas untuk dibaca dari tempat-tempat di mana orang berdiri untuk melihatnya.
5. Edit
Karena hanya ada sedikit kata per gambar, kesalahan apa pun yang Anda buat akan terlihat luar biasa.
Bacalah semua konten (dan minta orang lain untuk memeriksanya) untuk memastikan tidak ada kesalahan tata bahasa atau ejaan. Tentunya, Anda tidak mau dibully di media sosial karena salah ketik.
Juga pastikan bahwa semua informasi akurat. Jika Anda mengarahkan pelanggan ke lorong yang salah saat promo berlangsung, Anda bisa kehilangan peluang penjualan. Apalagi jika memberikan tanggal yang salah untuk sebuah acara. Always double…triple check!
6. Sertakan ajakan bertindak (call to action)
Jika Anda berhasil menarik perhatian viewer, Anda tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Beri mereka sesuatu untuk dilakukan saat itu juga.
Gunakan kata kerja yang kuat untuk mendorong suatu tindakan. Beri tahu apa yang harus mereka lakukan — entah itu mengunjungi lorong tertentu atau website. Dan jika ini adalah promo dengan waktu terbatas, sertakan hitungan mundur untuk menciptakan rasa urgensi.
Ingatlah bahwa digital signage yang Anda miliki hanya akan efektif bila konten yang ditampilkan juga efektif, dengan penempatan yang baik pula tentunya.
Baca juga:
Manfaat Digital Signage dalam Dunia Pendidikan
Mengapa Bisnis Perlu Menggunakan Digital Signage
Mengapa Digital Signage Efektif
3 Tips Beriklan dengan Digital Signage
Gunakan Videotron dan Digital Signage untuk Mendongkrak Laba
Digital Signage di Rumah Sakit Berikan Manfaat Bagi Banyak Orang
Melihat Digital Signage di Tahun 2020
Hindari 6 Kesalahan Konten pada Digital Signage
Apa yang Konsumen Inginkan Dari Iklan Digital Signage
Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang Digital Signage dan ROI
3 Manfaat Samsung Smart Signage untuk Universitas
Samsung Memamerkan Solusi Display Inovatif yang Dioptimalkan untuk Aplikasi Siaran di NAB 2019
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.